Posts

Jogja 2017: Melintasi Lampung dan Naik Kapal Laut

Image
Ini adalah salah satu postingan bertema perjalanan (travel) yang lebih ditujukan untuk diri sendiri. Melalui postingan ini aku bermaksud untuk membayar hutang ke diri sendiri. Hutang dokumentasi. Sekian lama ide ini berada di benak, terabaikan. Bikin tidak nyaman juga. Jadi, ya, mari dicicil sedikit demi sedikit. Sebab perjalanan ini terjadi lima tahun lalu (tepatnya Desember 2017), boleh jadi postingan ini tidak lagi relevan dengan kondisi sekarang. Apalagi daerah se-istimewa Jogja, khan , pasti telah berkembang dengan pesat. Namun jika ada pembaca yang ingin ikutan bernostalgia, silahkan baca sampai habis. :D Awal Mula Aku dan Ez besar dan tinggal di wilayah Sumatera. Kami belum pernah berlibur ke tanah Jawa berdua saja. Jadi setelah menikah di bulan Juli, akhir tahunnya kami memutuskan untuk liburan ke Jogja. Mengapa memilih Jogja? Jujur aku sudah lupa alasannya, haha. Sepertinya karena ada banyak objek wisata yang bisa dilihat dan dinikmati. Suasananya juga terkesan masih asri sert

5 REKOMENDASI FILM YANG SYUTING HANYA DI SATU TEMPAT

Image
rekomendasi film yang syuting hanya di satu tempat Less is more . Rasanya ungkapan tersebut tepat untuk menggambarkan film-film berikut. Ada lima judul film yang Pandoraque ingin bagikan melalui postingan kali ini. Umumnya film menggunakan beberapa latar menyesuaikan dengan kebutuhan cerita. Bahkan ada yang sampai menampilkan banyak lokasi di sejumlah negara berbeda. Namun ada juga film-film yang hanya syuting di satu tempat saja. Tempat tersebut bisa di dalam rumah, kendaraan, ataupun alam. Kerennya, dengan lokasi terbatas, film tersebut tetap asyik untuk dinikmati. Dinamikanya terbangun dan penonton juga bisa tersedot masuk ke dalam alur cerita. Mau tahu film yang mana saja? Baca sampai habis, ya. Buried (2010) Kala itu iseng saja memilih judul ini buat ditonton. Sama sekali tidak mengira jika film ini akan begitu intens dan membekas. Lantaran hampir seluruh film hanya menyoroti satu tempat saja yaitu peti mati. Paul Conroy (Ryan Reynolds), seorang sopir truk asal Amerika yang harus

Tentang Anak-anak si Tabby

Image
Tabby adalah sebutanku untuk seekor kucing betina dengan bulu bercorak loreng abu-abu. Kucing ini pernah beberapa waktu singgah ke rumah dan berinteraksi denganku dan keluarga. Sebutan "Tabby" ini hanya digunakan untuk keperluan posting blog saja. Aku tidak pernah memberi nama yang spesifik untuk kucing betina tersebut. Tabby sendiri sejatinya bukan kucingku. Suatu kali dia datang meminta makan. Karena dikasih, dia pun ingat kalau di rumah ini dia bisa mendapatkan makanan. Hingga entah bagaimana perut Tabby menggendut dan dia pun melahirkan di halaman belakang rumah. Nah, sebelum cerita soal anak-anaknya yang dilahirkan di rumah ini, aku mau cerita sedikit soal tabiatnya (sepengetahuanku saja sih). Tabby si Kucing Gesit Tabby meski kucing betina namun dia terbiasa hidup di luar alias agak liar. Tubuhnya tidak besar namun gesit alias lincah. Bulunya lumayan terawat dan jarang terlihat lemas atau sakit-sakitan. Tabby jago berburu tikus ataupun cicak dan mau makan hasil buruanny

Mengunjungi Kota Palembang Lima Tahun Lalu

Image
Saat merapikan archive/arsip foto di Instagram, aku melihat kembali beberapa foto ketika mengunjungi kota Palembang yang terletak di provinsi Sumatera Selatan. Kota tersebut hanya berjarak sekitar 200-an km dari kota Jambi, tempat tinggalku. Perjalanan tersebut berlangsung pada Agustus, 2017. Telah lewat hampir lima tahun yang lalu. Pastinya ada banyak yang telah berubah. Jadi postingan ini hanya bersifat nostalgia saja. Tidak bisa seratus persen dijadikan rujukan kalau teman-teman ada yang ingin main ke sana. Berangkat ke Palembang Awalnya kami (aku dan Ez) berencana untuk menghabiskan satu hari saja di sana. Namun akhirnya berubah pikiran dan memutuskan untuk menambah satu hari lagi. Dari kota Jambi, kami naik travel (mobil pribadi yang difungsikan menjadi angkutan). Harga tiketnya aku sudah tidak ingat lagi, yang pastinya terjangkau. Kami mengambil jadwal Jumat sore (sehabis Ashar). Sebelum berangkat, semua penumpang berkumpul di loket. Setelah selesai mengemas bagasi, satu per satu

Menikmati Film Terbaru Marvel (Dr.Strange in The Multiverse of Madness)

Image
Penggemar Marvel Cinematic Universe (MCU) boleh jadi sudah tahu atau bahkan sudah menonton film terbaru Marvel yaitu Dr. Strange in The Multiverse of Madness. Sesuai judulnya film ini berkisah tentang sepak terjang salah satu pahlawan super Marvel yaitu Dr. Strange. Minggu lalu aku berkesempatan menonton film ini. Jujurly , agak merasa sedikit skeptis dapat mengikuti alur ceritanya sebab dua hal. Pertama, aku belum pernah menonton film pendahulu dari serial Dr. Strange ini yang tayang tahun 2016 silam. Sosok atau profil sang Dokter cuma aku lihat dari film MCU lain seperti Avengers dan Spiderman. Jadi masih ada bagian kosong di benakku mengenai latar belakang Dr. Strange ini (termasuk tentang Wong serta Kamar-Taj meski pernah melihatnya dalam Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings tayang 2021). Kedua, selain Dr. Stephen Strange, film ini juga menampilkan satu pahlawan super lagi yaitu Wanda Maximoff a.k.a Scarlet Witch. Banyak yang menyarankan untuk menonton Wanda Vision (sebuah min