Posts

Showing posts with the label Animal Story

Tentang Anak-anak si Tabby

Image
Tabby adalah sebutanku untuk seekor kucing betina dengan bulu bercorak loreng abu-abu. Kucing ini pernah beberapa waktu singgah ke rumah dan berinteraksi denganku dan keluarga. Sebutan "Tabby" ini hanya digunakan untuk keperluan posting blog saja. Aku tidak pernah memberi nama yang spesifik untuk kucing betina tersebut. Tabby sendiri sejatinya bukan kucingku. Suatu kali dia datang meminta makan. Karena dikasih, dia pun ingat kalau di rumah ini dia bisa mendapatkan makanan. Hingga entah bagaimana perut Tabby menggendut dan dia pun melahirkan di halaman belakang rumah. Nah, sebelum cerita soal anak-anaknya yang dilahirkan di rumah ini, aku mau cerita sedikit soal tabiatnya (sepengetahuanku saja sih). Tabby si Kucing Gesit Tabby meski kucing betina namun dia terbiasa hidup di luar alias agak liar. Tubuhnya tidak besar namun gesit alias lincah. Bulunya lumayan terawat dan jarang terlihat lemas atau sakit-sakitan. Tabby jago berburu tikus ataupun cicak dan mau makan hasil buruanny

Kucing Baik Hati

Image
Kucing-kucing liar mudah ditemukan di sekitaran rumah di Jambi. Kucing liar atau kucing kampung dengan tipikal tubuh ramping, bulu pendek, gesit dan mandiri tentunya (pintar cari makan sendiri, hehe). Ada aneka macam warna dan corak bulunya. Mulai dari oranye, abu-abu (taby), putih bersih, hitam legam, hingga yang calico (tiga warna). Saat masih di sana, aku beberapa kali mengamati tingkah pola mereka. Salah satunya akan kuceritakan di postingan ini. Bisa dibilang ini tentang kasih sayang seekor kucing oranye betina terhadap anak-anaknya.  gambar unsplash Kucing tersebut diberi nama Nenek oleh salah seorang sepupuku. Nama tersebut menyebar dan secara tidak langsung sah menjadi namanya. Selain matanya yang indah karena berwarna (seperti) biru gelap alih-alih hijau terang, aku kagum dengan keahliannya mengurus anak-anaknya. Aku tidak tahu pasti ada berapa anak yang dia punya saat itu. Namun yang paling sering terlihat ada dua. Pertama anaknya yang berwarna kuning terang dan satu lagi yan

Cerita tentang Kadal

Image
sumber unsplash Aku mau cerita sedikit tentang kadal-kadal yang (tidak sengaja) kutemui saat tinggal di Batam. Mengapa tentang kadal? Karena ternyata aku sering berurusan dengan hewan tersebut saat tinggal di sana. Mungkin karena kebetulan di belakang rumah tinggalku di sana ada sebatang pohon buah seri yang lumayan tinggi. Habitatnya kadal (kalau tidak salah) di batang pohon. Jadi, ya, mungkin karena itulah aku jadi agak sering bertemu dengan reptil satu ini. Kadal Pertama Ukurannya sedang. Tidak terlalu kecil dan tidak juga terlalu besar. Mungkin seukuraan tokek dewasa. Saat itu aku hendak menjemur pakaian di halaman belakang. Ketika membuka pintu, aku terkejut. Ada sesuatu yang melintasi rerumputan yang memang lumayan memenuhi halaman belakang. Rumputnya tidak pula tinggi, namun ternyata cukup untuk kadal bersembunyi. Ragu-ragu, aku beranikan diri untuk tetap menjemur pakaian yang baru selesai kucuci tersebut. Ketika melihat pergerakanku, si kadal juga ikut bergerak. Dia

9 Hewan yang dapat ditemukan di sekitar Rumah

Image
Hallo, apa kabar? Percaya atau tidak, aku terakhir posting tulisan di blog ini pada Agustus 2018 lalu. Dan percaya atau tidak, kali terakhir aku berbagi cerita melalui platform blog itu hampir satu tahun yang lalu (tepatnya September 2018 di blog bukuku yaitu Bukulova ). Iya, sudah lama sekali aku vakum menulis (eaaa…serius amat, dah, hehe). Ada banyak, sih, penyebabnya. Tidak akan kuceritakan disini. Rasanya kurang berfaedah. Mungkin aku cerita di blog lainnya saja #lho. Btw , apakah cerita di postingan kali ini berfaedah? Haha, coba kita mulai baca dari judulnya. Bakal click bait , kah? Umm , kata kuncinya masih tentang hewan dan rumah. :D Beberapa bulan belakangan ini aku tinggal di kota lain. Bukan lagi di Jambi, kota kelahiranku, tempat aku tumbuh. Tentunya kepindahan ini membawa suasana baru dan berbeda dari sebelumnya. Tidak perlu jauh-jauh bicara tentang beda tempat wisatanya, kuliner khasnya atau tempat belanjanya. Suasana rumah, tempat tinggalku kini juga berbeda

Jupiter

Image
Di sekitaran rumahku ada banyak sekali kucing berkeliaran. Ada yang kecil, yang masih bisa melompat-lompat hingga yang paling tua sekitar belasan tahun. Warnanya pun beraneka macam. Ada yang kuning, abu-abu, belang tiga, bahkan baru-baru ini ada pula yang putih. Ya, itu yang putih entah datang darimana, yang jelas mereka ibu dan anak.  Ada beberapa kucing yang sering main ke rumah. Walaupun aku dan orang-orang di rumah tidak pernah merasa memelihara mereka, namun mereka suka main dan meminta makan ke rumah ini. Salah satunya kucing belang tiga (kuning, hitam, putih). Itu kucing betina kecil tapi cantik dan suka sekali menjaga kebersihan tubuhnya. Dia lumayan sering beteduh di rumah ini. Walaupun begitu, aku sekeluarga tidak membiarkan kucing tersebut bermalam di rumah. Sebelum seisi rumah tidur malam, kucing itu harus sudah dikeluarkan.  Selain kucing belang tiga yang centil itu, ada pula rombongan kucing kuning/oren, seperti warna Garfield, yang datang meminta makan. Biasanya di sian

Ulat Bulu

Image
Hii… hampir sama seperti melihat badut, aku tidak suka melihat ulat bulu. Rasanya badanku jadi merinding dan aku jadi rada takut tidak jelas ketika melihat kedua hal itu. Apalagi jika itu badut atau ulat berjalan ke arahku, huwwa… ingin kabur menjauh rasanya. Entah mengapa aku bisa begitu. Pokoknya aku tidak suka. Titik.  Nah, lalu mengapa judul postingan kali ini adalah ulat bulu? Iya, walaupun aku tidak suka, tapi ada satu momen yang mau kuceritakan perihal ulat bulu tersebut. Bukan momen menakutkan atau aku panik luar biasa gara-gara si ulat. Ataupun momen dimana aku jadi kagum dan mencoba memgang si ulat, hiii amit-amit (merinding). Ini hmm katakanlah suatu momen di suatu hari yang panas.  Jadi, suatu kali, masih di bulan Ramadhan tahun ini, aku melangkahkan kaki ke halaman belakang rumah. Sudah cukup lama Bapak tidak membersihkan halaman belakang sehingganya ada beberapa rumput liar yang tumbuh. Salah satu rumput itu mempunyai bunga yang berwarna kuning cerah. Bunganya kecil dan a

Kucing Hitam (Lagi)

Image
Ada seekor anak kucing lucu yang beberapa hari ini tampak berkeliaran di sekitar rumahku. Anak kucing itu berwarna hitam legam yang membuat mata hijaunya tampak begitu terang. Pertama kali menyadari keberadaan anak kucing ini adalah saat aku di perjalanan hendak menuju rumah tempat aku mengajar. Kala itu, anak kucing ini mengintip dari balik rerumputan di pelataran samping rumah Bulekku. Matanya yang hijau beradu pandang dengan mataku. Oh, such a cute creature! sumber unsplash Dan yang paling membekas adalah saat malam harinya. Saat itu, Ez memang menemani dan mengantarku pulang seusai mengajar malam. Ketika aku telah sampai di rumah dan Ez ingin pulang ke rumahnya, aku mengantar Ez hingga ke teras. Aku dan Ez yang sedang mengambil motornya berada di teras samping. Tiba-tiba, tepat di samping teras depan, yang berjarak sekitar 3 meter dari tempat aku dan Ez berada, ada seekor kucing yang dengan manis melihat ke arah kami.  Kucing hitam itukah? Haha, bukan. Anggora, kucing angora. Ada s