Posts

Showing posts with the label Personal

Jupiter

Image
Di sekitaran rumahku ada banyak sekali kucing berkeliaran. Ada yang kecil, yang masih bisa melompat-lompat hingga yang paling tua sekitar belasan tahun. Warnanya pun beraneka macam. Ada yang kuning, abu-abu, belang tiga, bahkan baru-baru ini ada pula yang putih. Ya, itu yang putih entah datang darimana, yang jelas mereka ibu dan anak.  Ada beberapa kucing yang sering main ke rumah. Walaupun aku dan orang-orang di rumah tidak pernah merasa memelihara mereka, namun mereka suka main dan meminta makan ke rumah ini. Salah satunya kucing belang tiga (kuning, hitam, putih). Itu kucing betina kecil tapi cantik dan suka sekali menjaga kebersihan tubuhnya. Dia lumayan sering beteduh di rumah ini. Walaupun begitu, aku sekeluarga tidak membiarkan kucing tersebut bermalam di rumah. Sebelum seisi rumah tidur malam, kucing itu harus sudah dikeluarkan.  Selain kucing belang tiga yang centil itu, ada pula rombongan kucing kuning/oren, seperti warna Garfield, yang datang meminta makan. Biasanya di sian

Ulat Bulu

Image
Hii… hampir sama seperti melihat badut, aku tidak suka melihat ulat bulu. Rasanya badanku jadi merinding dan aku jadi rada takut tidak jelas ketika melihat kedua hal itu. Apalagi jika itu badut atau ulat berjalan ke arahku, huwwa… ingin kabur menjauh rasanya. Entah mengapa aku bisa begitu. Pokoknya aku tidak suka. Titik.  Nah, lalu mengapa judul postingan kali ini adalah ulat bulu? Iya, walaupun aku tidak suka, tapi ada satu momen yang mau kuceritakan perihal ulat bulu tersebut. Bukan momen menakutkan atau aku panik luar biasa gara-gara si ulat. Ataupun momen dimana aku jadi kagum dan mencoba memgang si ulat, hiii amit-amit (merinding). Ini hmm katakanlah suatu momen di suatu hari yang panas.  Jadi, suatu kali, masih di bulan Ramadhan tahun ini, aku melangkahkan kaki ke halaman belakang rumah. Sudah cukup lama Bapak tidak membersihkan halaman belakang sehingganya ada beberapa rumput liar yang tumbuh. Salah satu rumput itu mempunyai bunga yang berwarna kuning cerah. Bunganya kecil dan a

Kucing Hitam (Lagi)

Image
Ada seekor anak kucing lucu yang beberapa hari ini tampak berkeliaran di sekitar rumahku. Anak kucing itu berwarna hitam legam yang membuat mata hijaunya tampak begitu terang. Pertama kali menyadari keberadaan anak kucing ini adalah saat aku di perjalanan hendak menuju rumah tempat aku mengajar. Kala itu, anak kucing ini mengintip dari balik rerumputan di pelataran samping rumah Bulekku. Matanya yang hijau beradu pandang dengan mataku. Oh, such a cute creature! sumber unsplash Dan yang paling membekas adalah saat malam harinya. Saat itu, Ez memang menemani dan mengantarku pulang seusai mengajar malam. Ketika aku telah sampai di rumah dan Ez ingin pulang ke rumahnya, aku mengantar Ez hingga ke teras. Aku dan Ez yang sedang mengambil motornya berada di teras samping. Tiba-tiba, tepat di samping teras depan, yang berjarak sekitar 3 meter dari tempat aku dan Ez berada, ada seekor kucing yang dengan manis melihat ke arah kami.  Kucing hitam itukah? Haha, bukan. Anggora, kucing angora. Ada s

Pohon Sukun Meranggas

Image
Gambar di atas adalah sebuah foto pohon sukun di belakang rumahku. Jadi dulu, sekitar mungkin 10 tahun yang lalu, Bapak membawa bibit pohon sukun untuk ditanam di belakang rumah. Aku tidak ingat persis kapan waktunya, pohon sukun tersebut tumbuh dengan mudah dan mulai berbuah.  Ketika cukup matang, buahnya akan jatuh. Itulah kali pertama aku makan buah sukun. Rasanya? Seperti ubi, namun teksturnya lebih lunak dari ubi kayu. Aku lebih suka buah ini digoreng atau dibuat kripik. Tentu saja harus ditambahkan garam karena daging buah sukun itu tawar.  Buah sukun tersebut akan jatuh dengan sendirinya saat telah matang. Bahkan ada juga yang jatuh karena sudah membusuk. Ada sebagian yang suka memakan buah sukun yang sudah matang. Namun aku lebih memilih buah sukun yang tidak terlalu matang namun tidak juga mengkal. Buah sukun yang matang itu baunya tidak karuan, langu di hidungku. Dulu, sering buah sukun matang jatuh dan mengenai jemuran baju di bawahnya. Atau sukun tersebut pecah menghant

Biodata Konyol si Santri (Jangan) Galau

Image
People - Tulisan ini dimulai di suatu malam yang tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas. Karena seharian matahari bolak balik antara sembunyi di balik awan dan memplototi Bumi. Aku menulis ini dengan nyala lampu kamar yang sudah ku matikan. Hingga hanya nyala smartphone yang menerangi mata dan muka. Aku menulis ini sendirian tanpa teman manusia yang duduk atau mengintipku. Jika ada yang mengintipku sekarang, mungkin manusia itu akan ngeri sendiri. Wajahku tersorot cahaya smartphone. Teringat akan film di mana seorang pelakunya menakuti seorang pelaku lainnya dengan menaruh senter di bawah wajahnya. Aku merasa itu konyol. Namun pasti ada yang latah dan merasa ketakutan pula. Entahlah.  Dan aku hampir lupa. Jika saat ini seharusnya aku menulis tentang orang lain. Tentang anak manusia yang bernama Helmi Rafi Jayaputra. Bagaimana awal mula aku seharusnya menulis tentang dia dalam suatu bentuk biodata konyol? Oke, beberapa paragraf lagi untuk awal mula ku mengapa aku akan menulis