Posts

Tentang Mangga dan Air Zam Zam

Image
Saat itu Bapak suka sekali beli mangga. Bawa pulang sekilo, dimakan sehari dua hari, terus habis, beli lagi. Suka sekali sepertinya Bapak sama mangga. Pernah beliau cerita, waktu kecil dulu, mau makan mangga langsung dari pohonnya. Lalu langsung dikupas pakai gigi, tanpa pisau. Biasanya dulu Bapak makan mangga bareng teman-teman masa kecilnya. Tetapi sekarang, beda sudah caranya. Bapak lebih rapi.  sumber unsplash Beliau kupas mangga pakai pisau, lalu dibasuh dengan air matang. Kemudian dipotong-potong dadu, ditempatkan di sebuah wadah plastik bekas es krim gitu. Bapak paling jago kalau yang namanya mengupas dan memotong buah. Pastinya bukan cuma mangga. Nanas, pepaya, bengkuang, kedondong, semangka, sampai singkong, selesai, tuntas, rapi.  Well, balik ke cerita mangga tadi, ritual selanjutnya setelah potong memotong dan penempatan, langsung deh ambil garpu. Bapak kalau makan buah potongan gitu pakai garpu. Dan mulai beliau panggil Emak, aku dan adikku. Semua yang ada di rumah ini diaj

Cerita tentang Anak Kucing

Image
sumber google image Ini cerita tentang kucing. Kali ini tentang seekor anak kucing. Entah kenapa di bulan ini aku selalu saja melihat kucing. Yang paling aneh dari cerita ini mungkin aku jadi tahu kalau ada juga induk kucing yang berwajah sedih dan seperti mau nangis karena tidak bisa menyusui atau merawat anaknya.  Jadi, semua ini berawal dari induk kucing tersebut yang meninggalkan anaknya di atas atap kamar mandi rumahku. Mengapa di atap rumahku? Itu karena memang induk kucing tersebut sering meminta makan di rumahku. Jadi mungkin dia sudah menganggap rumah ini tempat yang aman untuknya dan untuk anak-anaknya. Anak kucing tersebut masih lemah, buta dan hanya bisa merangkak karena dia baru lahir atau masih baby gitu. Awalnya aku sekeluarga mengira kalau dia akan baik-baik saja di atas atap kamar mandi itu dan kami tidak ambil peduli hingga sampai suatu kali anak kucing itu terjatuh ke lantai kamar mandi itu. Hmm, itu pasti pengalaman jatuhnya yang pertama. Aku merasa kasihan melih