Pengalaman Mengikuti Tanos Photo Challenge

Dua minggu terakhir berkesempatan mengikuti Tanos Photo Challenge (TPC). Tantangan ini merupakan bagian dari Tanos Challenge. Selain TPC ada juga bentuk tantangan menarik lainnya terkait self-love. Untuk info lengkapnya silakan meluncur ke Instagram Tanos Challenge, ya. 

Sekilas tentang TPC 

Karena sudah pernah ikut Tanos Challenge sebelumnya yaitu Tanos Reading Challenge, informasi mengenai tantangan terbaru dan hal terkait lainnya mudah didapatkan melalui grup WA. Kabar berita tentang TPC telah muncul sejak awal bulan ini dan pendaftaran telah dibuka selama seminggu sebelum TPC digelar.
Banner TPC. Sumber: Instagram Tanos Challenge

Info Pendaftaran TPC. Sumber: Instagram Tanos Challenge

Sesuai namanya, tantangan kali ini berpusat pada aktivitas memotret. Objek yang dipotret bebas namun usahakan untuk menguliknya dari beragam sisi. Fokus TPC sendiri adalah Mindfulness Photography. Jadi peserta diminta memperhatikan apa yang ada di sekitarnya saat itu tanpa memberikan penilaian apakah itu hal yang baik atau buruk. Untuk aktivitas memotret ini bebas menggunakan peralatan apapun. Jadi bisa menggunakan kamera handphone. 

Foto yang dihasilkan kemudian diposting ke Instagram masing-masing disertai cerita yang berkaitan dengan foto tersebut di bagian caption. Tentunya saat posting tidak lupa untuk tag akun Tanos Challenge dan menyertakan tagar #tanosphotochallenge. 

Mengapa ikut TPC? 

Awalnya ragu apakah bisa mengikuti tantangan ini karena akan posting setiap hari selama tujuh hari berturut-turut, sementara gambaran objek yang akan dipotret belum ada. Cerita yang mau dibagikan juga belum tahu apa. Namun setelah dipikir-pikir, tidak ada salahnya dicoba. Objeknya tidak harus di luar rumah. Apapun bisa dipotret. Melalui TPC ini aku juga bisa mengasah kembali kepekaanku terhadap sekitar (sekalian latihan menulis biar Pandoraque aktif lagi, hehe). Dan ya, akhirnya aku mendaftarkan diri di hari terakhir pendaftaran, haha. 

Pengalaman selama TPC 

TPC dimulai dri tanggal 07-13 Desember 2020. Hasil jepretan dan cerita mengenai foto tersebut di posting melalui akun Instagram masing-masing peserta. Aku menggunakan akun @kioztoreku karena akunku yang lain sudah punya segmennya masing-masing #halah. Haha, entah apa yang merasuki sehingga membuat banyak akun Instagram. Ya, sudahlah. :D 

TPC Day 1 

Aku tidak membuat tema apapun dan membiarkannya mengalir saja. Jika ada yang menarik maka akan langsung kupotret dan upload. Untuk hari pertama ini kebetulan cuaca sedang cerah. Pagi hari, langit telah biru dan tampak cantik terlihat dari dinding kaca ruang tamu. Aku pun memotretnya. Nah, bagian yang agak sulit adalah menjabarkan apa yang kurasakan karena tidak terbiasa menulis tentang hal itu di caption Instagram (kalau di blog lumayan terbiasa tapi sudah jarang juga, haha). Dan demikianlah hasilnya :D 
TPC Day 01 | Tema Bebas

TPC Day 2 

Ada informasi tambahan terkait aturan main TPC. Admin memberikan daftar tema TPC untuk hari kedua dan seterusnya. Tema yang ditetapkan sebagai berikut: 

Tema harian TPC. Sumber: Instagram Tanos Challenge

“Yang basah” adalah air. Suami sempat bilang mau mengajakku jalan sore. Kupikir, “oh, bisa nih nanti lihat apa “yang basah” di luar sana”. Ternyata, sorenya hujan deras, dong!. Tidak jadi pergi jalan tapi tidak mengapa. Hujan yang turun memberi inspirasi untuk foto hari ini. Dan inilah potret untuk TPC hari kedua. 
TPC Day 02 | Tema Yang basah

TPC Day 3 

Pengalaman foto di hari pertama dan kedua memberiku ide. Meskipun temanya berbeda-beda, aku ingin hasil foto selama tujuh hari ini ada kesamaanya. Akhirnya aku putuskan untuk mengambil objek foto di sekitar rumah saja—baik di dalam maupun di halaman. Jadi aku membuat batasan tersendiri dan memulai untuk lebih “peka” dengan yang ada di sekitarku dulu. Adapun tema di hari ketiga adalah “Yang terlupakan”. Apa, ya? 
TPC Day 03 | Tema Yang terlupakan

TPC Day 4 

Yang membuat nyaman lumayan banyak. Salah satunya adalah hal yang kupotret ini. Kebetulan suami juga sedang off kerja. Aku minta bantuan sedikit menyiapkan objek foto. Ternyata foto ini jadi Winner of the Day TPC yang keempat. Hooray.. :D
TPC Day 04 | Tema Yang membuat nyaman

TPC Day 5 

Tema hari kelima adalah “Yang menenangkan hati”. Aku memutuskan untuk memotret sajadah ini sebagai simbol caraku menenangkan hati. 
TPC Day 05 | Tema Yang menenangkan hati

TPC Day 6 

Salah satu hal “Yang menggelisahkan” bagiku saat ini adalah pandemi Covid-19. Aku pun berpikir, objek apa yang bisa menggambarkan hal ini. Akhirnya teringat kalau hasil rapid test kemarin masih ada tersimpan rapi. Jadi, itu menjadi objek fotoku hari ini. Setelah diposting dan di-repost di akun Tanos, aku jadi gelisah. Aku kurang teliti dan baru sadar kalau di foto tersebut ada terlihat informasi pribadi. Haha, aku pun segera menghubungi admin untuk meminta foto tadi ditarik dulu. Aku edit kembali dan setor ulang. Alhamdulillah admin sangat cepat tanggap. Maaf ya merepotkan admin pula, hihi. 
TPC Day 06 | Tema Yang menggelisahkan

TPC Day 7 

Hari terakhir TPC dengan tema “Yang ceria dan warna warni” agak membuatku uring-uringan. Bingung mau foto apa, haha. Akhirnya pergi ke halaman belakang dan menemukan buah seri/kersen yang berjatuhan. Kurang lengkap memang warna warninya. Dominan cuma tiga warna (hijau, merah, cokelat). Malam harinya aku baru kepikiran untuk potret uang kertas saja (secara warna warni dan bikin ceria, dong, haha). Namun sudah tidak sempat lagi karena ada hal lain yang dikerjakan. Lagi pula cahayanya sudah kurang mantap karena matahari telah tenggelam. Aku memang lebih suka foto pakai cahaya alam. Baiklah, foto buah seri saja yang disetor. :D 
TPC Day 07 | Tema Yang ceria dan warna warni

Kesan mengikuti TPC 

Memotret merupakan suatu bentuk kegiatan dan ekspresi diri yang menyenangkan untuk dilakukan. Kegiatan ini menjadi semakin mudah karena bisa dilakukan melalui media handphone. Kebetulan aku juga suka memotret dan TPC adalah tantangan memotret terlama dari yang pernah kuikuti sebelumnya. Jadi lumayan bersemangat mengikuti tantangan ini meski sebelumnya ragu karena berpikir apakah ini bisa kulakukan atau tidak. 

Selain memotret ada juga sesi bercerita melalui caption di postingan masing-masing. Dengan kata lain, mengikuti TPC ini bukan hanya kemampuan memotret saja yang diasah melainkan juga kemampuan bercerita. Bagian bercerita ini lumayan membantu untuk mulai peka lagi terhadap sekitar terutama terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan. Sekaligus bisa membantuku belajar menulis lagi untuk menghidupkan blog Pandoraque ini, haha. 

Selain itu, ada satu hal menarik yang baru kusadari selama mengikuti Tanos Challenge (tidak hanya TPC). Hal tersebut berkaitan dengan progress harian (tidak harus benar-benar "harian" juga sih, lebih kepada mencatat progress dari suatu proyek secara rutin). Selama ini jika melakukan proyek kecil atau sesuatu yang membutuhkan proses, aku tidak pernah membuat catatannya. Aku lakukan saja hingga kegiatan tersebut terasa monoton. Sebagian besar selesai memang, namun sempat ada rasa malas, enggan, dan kurang bersemangat disela pengerjaannya.
 
Mencatat (katakanlah) progress harian dari setiap proyek yang dilakukan seperti saat mengikuti Tanos Challenge ternyata membantuku untuk lebih menikmati proyek/kegiatan tersebut. Rasanya seperti memiliki arah yang jelas dan seperti diingatkan kembali untuk apa kegiatan itu dilakukan serta pastinya sudah sejauh mana dikerjakan. Jadi kedepannya aku akan mencoba mencatat atau membuat laporan (bisa jadi) harian dari beberapa proyek kecil atau besar yang kulakukan.
 
Nah, itulah pengalamanku mengikuti Tanos Photo Challenge. Kabarnya tantangan ini akan dilanjutkan dan admin sedang mematangkan konsepnya. Kita tunggu saja selanjutnya seperti apa. Sukses Tanos Challenge. :D

Comments

  1. Seru ya ngikut Challenge itu hehe

    ReplyDelete
  2. wah kalau ikutan seperti itu seru, deg2an ya dan ada tantangannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Deg degan pas keluar tema nya mba. Sama kalau hampir telat nyetor fotonya :D

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tidaakk!!

Apa yang bisa dilakukan di Hago Farm

Pohon Sukun Meranggas