Efek Merokok Pada Kembar Identik
Intermezo - Hidup dipenuhi oleh pilihan dan
masing-masing pilihan membawa konsekuensi tersendiri. Kita bisa memilih untuk
meneruskan kuliah di kampus A yang dekat namun tidak populer atau di kampus B
yang cukup jauh namun diminati banyak orang. Kita juga bisa menentukan mau
memakan masakan rumah yang lebih sehat namun kurang disukai atau membeli
makanan dari luar yang memancing selera namun belum tentu baik untuk tubuh.
Pilihan lainnya juga tersedia untuk banyak hal. Dan dari sisi kesehatan, kita
juga diberi pilihan untuk mengonsumsi rokok atau tidak atau berhenti
mengonsumsinya segera.
Yap, rokok adalah bahasan yang panjang. Ada banyak pendapat mengeni kebiasaan merokok. Dan aku tertarik untuk bercerita tentang efek merokok pada kulit, khususnya kulit wajah. Aku pernah membaca artikel tentang ini di suatu situs dan merasa tertarik. Mungkin ini bisa jadi informasi yang menarik buat kita. Mungkin bisa jadi bahan untuk menentukan pilihan, hehe.
Fellas, sudah banyak artikel yang mengingatkan tentang bahaya merokok untuk kesehatan. Bahkan, sudah ada keterangan yang begitu ekstrim dibungkus rokoknya. Efek buruk dari merokok tidak hanya dialami oleh si perokoknya. Orang-orang yang berada di sekitarnya bisa mendapat efek buruk ini. Sudah banyak juga cerita tentang hal itu. Dan berhenti merokok banyak disarankan oleh para ahli kesehatan.
Terkait dengan efek merokok pada kulit wajah, ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Bahman Guyuran. Pada penelitian tersebut, dilakukan percobaan dengan mengumpulkan dan membandingkan wajah mereka yang kembar identik. Mereka dibagi ke dalam dua grup. Pertama adalah grup kembar identik dimana satunya perokok dan satunya bukan. Lalu group kedua adalah kembar identik yang sama-sama perokok namun salah satunya telah berhenti paling tidak selama lima tahun.
Hasil dari penelitian ini cukup mengejutkan. Terdapat perbedaan pada wajah mereka. Di grup pertama disimpulkan bahwa yang merokok tampak 57% lebih tua daripada pasangan kembarnya. Sementara pada grup kedua didapati mereka yang perokok tampak mengelami penuaan 63% lebih cepat. Peneliti pun menyimpulkan bahwa perbedaan proses penuaan tersebut dimulai paling tidak setelah lima tahun mengkonsumsi rokok. Berikut gambar perbandingannya.
Yap, rokok adalah bahasan yang panjang. Ada banyak pendapat mengeni kebiasaan merokok. Dan aku tertarik untuk bercerita tentang efek merokok pada kulit, khususnya kulit wajah. Aku pernah membaca artikel tentang ini di suatu situs dan merasa tertarik. Mungkin ini bisa jadi informasi yang menarik buat kita. Mungkin bisa jadi bahan untuk menentukan pilihan, hehe.
Fellas, sudah banyak artikel yang mengingatkan tentang bahaya merokok untuk kesehatan. Bahkan, sudah ada keterangan yang begitu ekstrim dibungkus rokoknya. Efek buruk dari merokok tidak hanya dialami oleh si perokoknya. Orang-orang yang berada di sekitarnya bisa mendapat efek buruk ini. Sudah banyak juga cerita tentang hal itu. Dan berhenti merokok banyak disarankan oleh para ahli kesehatan.
Terkait dengan efek merokok pada kulit wajah, ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Bahman Guyuran. Pada penelitian tersebut, dilakukan percobaan dengan mengumpulkan dan membandingkan wajah mereka yang kembar identik. Mereka dibagi ke dalam dua grup. Pertama adalah grup kembar identik dimana satunya perokok dan satunya bukan. Lalu group kedua adalah kembar identik yang sama-sama perokok namun salah satunya telah berhenti paling tidak selama lima tahun.
Hasil dari penelitian ini cukup mengejutkan. Terdapat perbedaan pada wajah mereka. Di grup pertama disimpulkan bahwa yang merokok tampak 57% lebih tua daripada pasangan kembarnya. Sementara pada grup kedua didapati mereka yang perokok tampak mengelami penuaan 63% lebih cepat. Peneliti pun menyimpulkan bahwa perbedaan proses penuaan tersebut dimulai paling tidak setelah lima tahun mengkonsumsi rokok. Berikut gambar perbandingannya.
Wanita di sebelah kanan telah merokok selama 16 tahun dan cukup menghabiskan banyak waktu di bawah sinar matahari |
Keduanya adalah perokok. Pria yang di sebelah kanan telah merokok 14 tahun lebih lama daripada saudaranya di foto kiri. |
Wanita yang di sebelah kiri telah merokok 17 tahun lebih lama dari saudaranya di sebelah kanan. Tampak kantung mata yang tebal dan lebih banyak garis kerutan di bibirnya. |
Wanita yang disebelah kiri merokok hingga setengah bungkus per hari selama 14 tahun sementara saudara kembarnya di sebelah kanan tidak pernah merokok. |
Wanita di sebelah kanan adalah perokok. Terlihat lebih banyak kerutan di wajah dan bibir yang menipis. |
Wanita yang merokok ada di sebelah kanan. |
Wanita yang di sebelah kiri adalah perokok. |
Dari hasil studi tersebut, peneliti
juga menyimpulkan bahwa merokok benar-benar mempercepat proses penuaan.
Terlihat bahwa mereka yang merokok cenderung memiliki kantung mata, keriput,
dan juga keriput di sekitar bibir.
Kulit di sekitar bibir merupakan yang pertama terkena efek racun rokok dan
terlihat lebih cepat mengalami proses penuaan.
Lebih lanjut dr. Guyron juga menambahkan bahwa penuaan ini disebabkan karena rokok dapat mengurangi pembentukan kolagen dan mengurangi sirkulasi kolagen tersebut di kulit. Nikotin pada rokok juga dapat mengurangi ketebalan kulit yang akhirnya dapat menyebabkan kulit tidak elastis dan menua lebih cepat.
Ya, memang sulit untuk lepas dari rokok, apalagi jika memang sudah kecanduan. Namun apalah arti niat tanpa usaha mewujudkannya. Untuk mengurangi efek menua lebih cepat seperti ini serta membantu dalam proses berhenti merokok, salah satu cara yang disarankan adalah dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung alkali dan vitamin A seperti sayuran hijau dan buah-buahan. Makanan tersebut mampu mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh zat karsinogenik (zat pemicu kanker) yang berasal dari rokok tersebut.
Nah, bagaimana? Apakah ada yang mau berhenti merokok agar tidak cepat menua? Semua keputusannya ada di tanganmu, kawan. Silakan memilih karena hidup memang penuh dengan pilihan. :):)
Source:
Lebih lanjut dr. Guyron juga menambahkan bahwa penuaan ini disebabkan karena rokok dapat mengurangi pembentukan kolagen dan mengurangi sirkulasi kolagen tersebut di kulit. Nikotin pada rokok juga dapat mengurangi ketebalan kulit yang akhirnya dapat menyebabkan kulit tidak elastis dan menua lebih cepat.
Ya, memang sulit untuk lepas dari rokok, apalagi jika memang sudah kecanduan. Namun apalah arti niat tanpa usaha mewujudkannya. Untuk mengurangi efek menua lebih cepat seperti ini serta membantu dalam proses berhenti merokok, salah satu cara yang disarankan adalah dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung alkali dan vitamin A seperti sayuran hijau dan buah-buahan. Makanan tersebut mampu mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh zat karsinogenik (zat pemicu kanker) yang berasal dari rokok tersebut.
Nah, bagaimana? Apakah ada yang mau berhenti merokok agar tidak cepat menua? Semua keputusannya ada di tanganmu, kawan. Silakan memilih karena hidup memang penuh dengan pilihan. :):)
Source:
Comments
Post a Comment