7 Ide Jurnal Kreatif, Alternatif Cara Manfaatkan Buku Catatan Tak Terpakai
Mungkin karena dulu cukup impulsif membeli dan menimbun sehingga pemandangan seperti itulah yang kudapatkan saat ini. Agak resah sih melihatnya. Oleh karena itu aku coba untuk menjual beberapa notebook kosong tersebut serta printilan jurnal yang belum terpakai secara online (klik di sini kalau berminat ya hehe).
Lalu bagaimana dengan notebook yang masih setengah kosong? Rasanya sama, meresahkan juga. Rencananya sih mau dimanfaatkan sebagai jurnal (idenya baru mentok di situ). Namun jurnal seperti apa?
Aku pun mencoba menggali internet tentang aneka jenis jurnal kreatif (selain bullet journal) yang bisa dibuat supaya notebook yang setengah kosong tersebut jadi bermanfaat. Agar catatan tersebut tidak hilang, aku ceritakan saja di postingan ini.
Di samping itu mana tahu ada teman pembaca yang juga sedang membutuhkan hal yang sama. Jadi, langsung saja cek daftar ragam jurnal berikut dan pilih jurnal apa yang mau dibuat sesuai selera.
7 Ide Jurnal Kreatif, Pilih Saja Sesuai Selera
Morning pages: fromthepencup.wordpress.com
Morning Pages
Jurnal ini dipelopori oleh seorang penulis bernama Julia Cameron. Sesuai namanya, jenis jurnal ini ditulis atau dilakukan di pagi hari. Teknisnya kita menulis secara bebas tentang apa saja yang melintas di kepala setiap pagi. Tidak perlu topik yang berat. Bisa seputar tumpukan cucian yang menggunung atau tentang menu yang ingin dimasak hari itu, dsb. Intinya tentang pikiran apapun yang melintas di pagi tersebut.Gratitude journal: Paperblanks on Pinterest
Gratitude Journal
Bersyukur adalah salah satu kunci kebahagiaan. Gratitude Journal dapat digunakan untuk mengekspresikan dan merekam rasa syukur yang kita rasakan terhadap beragam hal baik yang kita dapatkan. Menulis gratitude journal dapat dilakukan setiap hari. Cukup sediakan waktu 5-10 menit, misalnya.
Pernahkah bangun tidur lalu merasa kalau barusan mendapatkan mimpi yang bagus? Sayangnya mimpi tersebut terlupakan baik alur maupun perasaan yang menyertainya.
Nah, kita bisa juga membuat jurnal Mimpi. Melalui jurnal ini kita bisa merekam mimpi yang dialami dan cerita tentang bagaimana menginterpretasikannya. Rasanya menyenangkan juga untuk dilakukan.
Nah, kita bisa juga membuat jurnal Mimpi. Melalui jurnal ini kita bisa merekam mimpi yang dialami dan cerita tentang bagaimana menginterpretasikannya. Rasanya menyenangkan juga untuk dilakukan.
Jenis jurnal satu ini cukup terkenal dan sepertinya bukan hal baru. Kebetulan aku sudah punya satu travel journal (jurnal perjalanan). Sudah diisi namun masih ada banyak halaman yang kosong. Meski demikian ide tentang travel journal tetap menarik untuk dibagikan di postingan ini.
Di dalam travel journal, kita bisa menulis tentang pengalaman berkunjung ke suatu tempat. Baik itu tentang kondisi tempatnya, pemandangannya, makanan yang dinikmati disitu, orang-orang yang ditemui, dsb. Selain itu bisa juga kita tempelkan tiket masuk ataupun tiket transportasi saat kita menuju kesana serta hal-hal lain terkait perjalanan yang kita lakukan termasuk foto-foto dokumentasi. Travel journal ini bisa banget didandani biar makin menarik secara visual. Selain itu bisa juga dibawa dan diisi ketika dalam perjalanan.
Di dalam travel journal, kita bisa menulis tentang pengalaman berkunjung ke suatu tempat. Baik itu tentang kondisi tempatnya, pemandangannya, makanan yang dinikmati disitu, orang-orang yang ditemui, dsb. Selain itu bisa juga kita tempelkan tiket masuk ataupun tiket transportasi saat kita menuju kesana serta hal-hal lain terkait perjalanan yang kita lakukan termasuk foto-foto dokumentasi. Travel journal ini bisa banget didandani biar makin menarik secara visual. Selain itu bisa juga dibawa dan diisi ketika dalam perjalanan.
Kehamilan merupakan salah satu momen spesial. Pregnancy journal (jurnal kehamilan) bisa membantu untuk merekam momen tersebut. Kita bisa tuliskan apapun terkait kehamilan yang sedang dijalani seperti perasaan ketika pertama kali tahu kalau sedang hamil, proses saat kontrol kehamilan di rumah sakit atau bidan, cerita tentang perkembangan janin, ngidam makanan tertentu hingga tanggal dan foto USG, dsb. Ya, sih, jurnal ini lebih cocok buat perempuan, hehe.
Jenis jurnal ini sangat menarik perhatianku. Ada banyak referensinya di Youtube. Art journal lebih bersifat visual, tidak banyak tulisan atau paragraf. Isinya bisa berupa gambar, sketsa, dan kutipan ataupun satu dua kalimat untuk mengekspresikan perasaan saat itu. Rasanya aku bisa memanfaatkan sobekan kertas dan stiker maupun washi tape yang tak terpakai dan dijadikan kolase di jurnal ini. Yup, salah satu jenis jurnal yang pengen banget aku coba buat.
Suka membaca? Jurnal ini cocok untuk merekam aktivitas membaca secara analog. Mulai dari daftar buku yang akan dinikmati hingga pendapat soal buku tersebut kalau sudah selesai dibaca. Selain itu bisa juga cerita tentang buku-buku yang diinginkan, target baca tahunan, buku favorit dsb. Reading journal ini bisa dibuat estetik juga. Ada banyak video di Youtube tentang reading journal yang bisa dijadikan referensi.
Semoga postingan ini bermanfaat ya. Sembari lanjut beres-beres,aku juga mau cari tahu apalagi yang bisa dilakukan terhadap buku-buku catatan tersebut. :D
Penutup
Itulah tujuh ide jurnal yang bisa dibikin agar buku kosong ataupun setengah kosong yang kita punya jadi lebih bermanfaat. Ada banyak jenis jurnal lainnya sih yang bisa digali dan disesuaikan dengan kepribadian kamu.Semoga postingan ini bermanfaat ya. Sembari lanjut beres-beres,aku juga mau cari tahu apalagi yang bisa dilakukan terhadap buku-buku catatan tersebut. :D
----------
Postingan ini terinspirasi dari Minggu Tema Komunitas 1M1C Edisi Februari 2022: Selera
dulu waktu sekolah bisa dibilang cukup rajin nulis diary. sekarang udah nggak lagi nulis diary di buku, tapi di blog :D
ReplyDeletekalau liat jurnal orang-orang suka banget, kreatif banget soalnya. Udah dihias-hias juga dan bikin tambah gemes
giliran bikin sendiri kenapa nggak bisa sebagus itu
Haha sama kak. Aku sempat juga ikutan hype nulis diary gitu waktu sekolah dulu. Ada kaenya tuh beberapa masih tersimpan sampai sekarang.
DeleteBener banget. Ngeliat jurnal di IG agau Pinterest dari orang2 yang emang passion di bidang ini tuh nyaman banget di mata dan kepengen bisa juga.
Tapi ya itu ngehias journal selain butuh waktu juga butuh kreatifitas sendiri dan tentunya perintilan pendukung. Aku sering gagal juga. Setelah dekor jurnalnya selesai, kok gak seindah di bayangan ya haha.
Aku adalah salah satu korban dari journaling yang tidak konsisten 🤣 Di rumah numpuk banget notebook berbagai ukuran dan jenis tapi ujung2nya gak kepake atau malah cuma terisi dikit.
ReplyDeleteDulu aku pernah mau menekuni reading journal tapi aku malah terbebani akhirnya aku beralih ke quotes journal, mirip reading journal tapi cuma isinya quote2 dari buku yg aku lagi baca dan aku hias2in deh.
Btw, aku pernah juga tuh baca tentang dream journal, ada orang yang rajin menuliskan setiap mimpi yang bisa dia ingat. Kayaknya seru ya kalo dibaca lagi mimpi2 itu bahkan bisa dibikin cerita karena kadang di mimpi kayaknya seru banget tapi keburu lupa deh pas bangun
Iya kak, journaling itu memang membutuhkan waktu luang yang cukup. Apalagi kalau jurnalnya mau dibikin fancy eh maksudnya didekor dengan apik kae di Instagram atau Pinterest.
DeleteSetelah ngejurnal pun pernak perniknya kudu diberesin lagi haha.
Sama, aku juga pernah nyoba buat reading journal. Namun jadinya gak sebagus yang kubayangkan. Dan pikir2 sudah ada Bukulova. Haha yow wes lah menywrah.
Yang terus di keep sampai sekrang cuma bullet journal. Cuma ngelihat aneka journal kreatif lainnya, menggoda untuk ikutan bikin.
Dream journal konsepnya menarik. Aku ada liat artis atau selebgram gitu yang keep dream journalnya. Dan dia emang disiplin sih bangun lebih pagi dan menulis journal tsb.