Ragam Kuliner Kota Batam, Bisa Buat Oleh-oleh


Kurang lebih setahun yang lalu Pandoraque pernah bercerita tentang makanan khas dri Kepulauan Riau. Kali ini daftar tersebut akan kulanjutkan kembali sebab masih banyak kuliner khas dan enak yang bisa dicoba saat berkunjung kemari, khususnya ke kota Batam. 

Bingka Bakar 

sumber: pariwisataoleholehbatam.wordpress.com

Kue dengan cetakan seperti bunga berkelopak delapan ini salah satu alternatif oleh-oleh khas Batam. Bingka bakar merupakan sajian kue khas suku melayu. Teksturnya padat namun lembut saat digigit. Rasa manisnya pas, bikin pengen makan terus, hehe. Kebetulan aku memang suka dengan rasa kue ini. Bingka bakar memiliki banyak varian rasa salah satunya rasa pandan. Aroma pandan menyatu dengan adonan kue, menambah kelezatan kuliner ini. 

Kek Pisang Villa 

sumber: kekpisangvilla.com

Sesuai namanya, bahan utama pembuat kek/cake ini adalah pisang. Teksturnya lembut dengan rasa pisang yang legit dan khas. Sama halnya dengan bingka bakar, selain rasa original, kek pisang memiliki banyak varian rasa. 

Keripik Gong gong 

sumber: makananoleholeh.com

Gong gong adalah sejenis siput laut yang banyak ditemukan di sekitar perairan Kepulauan Riau. Selain direbus, Gong gong bisa diolah menjadi keripik. Sepertinya dengan dihaluskan dulu (menjadi ekstrak) lalu dicampur dengan tepung, daun kari, dll. Saat berkunjung ke salah satu toko oleh-oleh di sini, aku tertarik untuk mencoba keripik ini. Ternyata terasa gurih, renyah dan sedikit pedas. Keripik ini biasanya dikemas dalam plastik berukuran tertentu. Aku sudah lupa ukuran berapa namun keripik kari cocok dijadikan buah tangan atau sebagai camilan. 

Putu Piring 

putu piring | dokumen pribadi

Kue Putu yang kutahu identik dengan bentuk memanjang (seperti tabung), berwarna hijau dan berisi gula merah. Kalau lewat di depan rumah, sudah bisa menebak itu penjual kue Putu meski tidak membuka pintu. Suara khas siulan dari uap air yang melewati bambu, terdengar nyaring dan khas. Di sini aku menemukan kue putu dengan variasi yang sedikit berbeda. 

Namanya Putu Piring. Bisa ditebak jika bentuknya bukan memanjang melainkan pipih, melebar seperti piring ukuran kecil. Bahan pembuatnya kurasa masih sama seperti kue putu lainnya. Warna putu piring bukan hijau melainkan kuning. Isian di dalamnya masih berupa gula merah dan disajikan dengan taburan kelapa parut. Teksturnya lembut dan rasanya gurih serta manis. 

Teh Obeng 

sumber: covesia.com

Yang terakhir ini bukan makanan melainkan minuman. Namanya terdengar unik ya. Pertama kali mendengarnya memang bikin penasaran.

Teh obeng bukanlah teh yang diaduk dengan obeng. Teh obeng adalah teh es, jadi sebuah sajian minuman dingin yang segar terutama saat cuaca panas. Katanya teh obeng asli dibuat dengan bubuk teh yang memiliki aroma yang kuat. Tampaknya agak sulit menemukan yang asli saat ini, hehe. Namun paling tidak, pembaca Pandoraque tidak akan bingung jika membaca menu berupa Teh Obeng saat berada di warung makan/restauran di kota ini. Sebagai tambahan, teh obeng berasal dari kata “teh apeng”. Kata “peng” berasal dari bahasa Tionghoa yang berarti es (cmiiw). 

Melakukan perjalanan ke kota lain tentu tidak lengkap tanpa menikmati kuliner khas kota/tempat tersebut. Sekarang tidak perlu bingung lagi mencicipi kuliner apa saja saat main ke Batam dan sekitarnya. Silakan dicoba, ya, saat berkunjung kemari atau sekalian dibawa pulang sebagai oleh-oleh. 

Submitted to: 
One Day One Post 2021 – Indonesian Content Creator (477 kata)

Comments

  1. ngiler, abis ini berburu makanan yang mirip di sini, hihihihi. soalnya minggu depan si Tanos clean eat udah mulai, sekarang mamam enak dulu, wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi selamat berburu kak. Sukses buat Tanos nya nanti kak. Aku skip dulu tanos yg ini hehe.

      Delete
  2. Teh obeng baru denger aku hehe lucu juga ya namanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya pertama kali dengar juga gitu. Anti-mainstream :D

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tidaakk!!

Apa yang bisa dilakukan di Hago Farm

Pohon Sukun Meranggas