Movie Review - X-Men Apocalypse (2016)
Pssttt: Yea I know. Ini seharusnya diposting beberapa bulan yang lalu. Dan mungkin bahasan ini tidak lagi up to date. Namun semoga berguna buat siapa saja yang nyasar dan lagi mencari referensi mengenai ini film. Haha, meski ulasan yang aku berikan belum terlalu lengkap. Ah, ya, udah, deh, selamat membaca. :D
---------------------------------------------------------------------------------------
Sumber |
Hari itu Minggu dan Ez baru saja kujemput dari Bandara.
Sementara di Jambi, sekitar seminggu yang lalu baru launching Mall baru di
daerah Talang Banjar. Selain Matahari, Hypermart dan beberapa gerai lainnya,
ada pula CinemaXX dan saat itu masih dalam masa promo nomat (nonton hemat).
Meski saat itu hari libur namun harga tiket masih Rp.35.000,-. Tak ayal meski
baru jam 11, antrian telah mengular. Aku dan Ez yang saat itu bermaksud
menonton X-Men Apocalypse juga ikut dalam antrian tersebut. Film dimulai pukul
13.00 WIB dan sengaja kami tidak mengambil tiket yang 3D karena kami merasa
kurang nyaman jika menonton sambil menggunakan kacamata 3D tersebut.
Film dibuka dengan adegan yang breathtaking (menurutku, sih haha). Adegan tersebut berbau Mesir.
Eh Sabah Nur alias Apocalypse (Oscar Isaac) atau yang dikenal juga dengan Ra,
akan melakukan tarnsformasi (atau apalah istilahnya) ke tubuh yang baru. Usut
punya usut sepertinya dia adalah mutan pertama di Bumi. Upacara pemindahan roh
Eh Sabah Nur ke tubuh mutan baru mendapatkan gangguan. Pengkhianatan terjadi
dan piramida tempat upacara tersebut runtuh. Namun jasadnya dan jasad mutan
yang baru tersebut masih utuh, selamat dari reruntuhan.
Di lain pihak, di masa selanjutnya, Scott Summers muda (Tye
Sheridan) alias Cyclops baru memasuki sekolah Proffesor X (Prof. Charles
Xavier; James Mc. Avoy). Di sanalah ia bertemu dengan Jean muda (Sophie Turner).
Dan film pun terus berlanjut. Eh sabah Nur terbangun dan berhasil lolos dari
reruntuhan. Dia mendapati bumi sudah berbeda dan dia tidak lagi dianggap Tuhan.
Dia pun mulai mengumpulkan pasukan dan berencana menguasai Bumi a.k.a menjadi
Tuhan/Dewa.
Satu hal yang menarik bagiku adalah nuansa Mesir. Aku suka
dengan cerita seputar Piramid dan misteri yang menyelubunginya. Ya, sedikit
personal jadinya, haha. Namun secara keseluruhan X-Men Apocalypse lebih menarik
dari serial sebelumnya Day of Future
Past. Di sini kita bisa melihat masa lalu para pengurus sekolah X-Men
seperti Storm (Alexandra Shipp), Cyclops, dst. Dan tentu ada takdir menarik
mengenai Quicksilver (Evan Peters). Ah lagi-lagi kemunculan Quicksilver sangat
kunanti saat menonton film ini. Haha, no
idea, I just love that character.
Baiklah, tidak banyak yang bisa kuceritakan. Review ini pun
begitu apa adanya. Dibuat dengan sedikit terburu-buru. Kalau kalian penasaran
dan apalagi memang penggemar X-Men, buruan ke bioskop. Nonton langsung! Haha,
enjoy your day, people! :D
Comments
Post a Comment