Movie Review - Dead Pool (2016)
I didn't ask to be super, and I'm no hero. But when you find out your worst enemy is after your best girl, the time has come to be a fucking superhero.
sumber |
What is a Hero?
Setiap
orang mungkin punya jawaban masing-masing. Dan film ini memberikan definisi
baru atau, ya, baru dari sisi seorang superhero. Definisinya cukup nyes dan itu, kuletakkan sebagai tagline dari postingan ini, hehe.
Minggu lalu
aku sempat nonton Dead Pool bareng Ez. Film ini sudah terdengar gaungnya dari
setahun yang lalu. Aku ingat beberapa cuplikan awal saat si Dead Pool itu
berkelahi di dalam mobil. Ada juga kulihat memenya di 9 Gag tentang dia yang menggambar sesuatu di atas sebuah kertas dan
gambar itu diwarnai. Ya, superhero satu ini cukup kocak dan tampilan filmnya
memang dibuat berbeda dengan film superhero kebanyakan (katakanlah semacam
Captain America, Batman, Superman, dkk).
Perbedaan
itu sudah terlihat di menit awal film. Credit
title bergulir dengan tidak biasa. Semisal menyebut sutradara sebagai “Studio Owned Tool”. Dilanjutkan dengan
beberapa joke yang terasa khas America (sarcasm
at its finest). Lalu adegan pembuka, si SuperHero naik taksi yang pengemudinya
akhirnya curhat dengannya, haha.
Wade Wilson
(Ryan Renolds) dipercaya sebagai sosok dibalik kostum Dead Pool. Sebelumnya
kita bisa melihatnya di film Green
Lantern dimana banyak review negative terhadap film itu. Namun syukurlah,
karirnya terselamatkan melalui film ini. Banyak yang percaya bahwa kesuksesan
Dead Pool juga berkat acting si Ryan yang oke banget. Seolah memang dia
terlahir sebagai pahlawan ini.
Misi Dead
Pool kali ini adalah menemukan orang yang menyebabkannya tidak bisa mati.
Bahkan meski kepalanya sudah tertusuk pisau sepanjang 15 cm #haduh. Tubuhnya
mampu beregenerasi secara cepat. Namun butuh proses yang panjang dan
menyakitkan hingga dia bisa mendapatkan kekuatan ini. Bahkan Wade menganggap
bahwa kekuatan ini adalah kutukannya. Karena ini, dia pun harus meninggalkan
kekasihnya dan menyembunyikan sosoknya dibalik kostum.
Ya, bisa
ditebak, dia adalah hasil eksperimen yang dilakukan oleh Francis (Ed Skrein).
Ada agensi terselubung yang menghubungi para penderita kanker dan mengatakan
mereka mempunya obat untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Wade merasa ini
adalah pilihan terbaiknya. Dia harap bisa sembuh agar punya waktu lebih lama
untuk dihabiskan bersama kekasihnya Vanessa (Morena Baccarin).
Agensi ini
memaksa tubuhnya bermutasi dengan menyuntikkan serum lalu disiksa dan disiksa. Dan
memang, suatu kali mutasinya berhasil dan dia sembuh. Bahkan dia mempunyai
kekuatan mutan. Namun efek yang ditimbulkan tidaklah baik. Seluruh jaringan
kulitnya rusak dan mengubah penampilannya. Seluruh kulitnya merah dan berparut
seperti jaringan kulit yang terbakar api. Akankah Vanessa mau menerimanya
kembali?
Francis
mengatakan padanya bahwa dia bisa mengembalikan kulit Dead Pool menjadi lebih
baik. Mungkin lewat operasi plastik, kali, ya, hehe. Dia pun percaya. Namun
karna suatu insiden dan mereka juga saling bertengkar, dia kehilangan jejak
Francis. Dan begitulah konflik terus bergulir. Francis juga mutan dan dia
hampir sama dengan Dead Pool yang memiliki kecepatan beregenerasi. Namun
terlepas dari itu, aku malah penasaran siapa sebenarnya dalang di balik proyek
tersebut? Siapa pemilik agensi tersebut sebenarnya?
Apa
ceritanya terlihat serius? Iya.
Akan
tetapi, seperti yang kubilang sebelumnya, film ini dikemas dengan kocak.
Apalagi sewaktu dia membuat kostumnya tersebut, mengapa dia lalu memilih warna
merah. Haha, aku ingat sekali adegan itu. Dan alur film ini maju mundur serta
memakai sudut pandang orang pertama alias langsung dari sisi Dead Pool-nya.
Film ini membawa kita ke gelaran aksinya menangkap Francis sembari flashback
mengingat masa lalunya dan apa penyebab konflik tersebut. Jadi, jangan
bayangkan gloomy atmosphere kayak di film Batman, atau seserius Captain
America. Semua berjalan kocak. Kamu pasti akan dibuat tertawa. Well, setidaknya aku begitu sewaktu
menonton film ini.
Ayo, bagi
yang belum, langsung tonton aja, ya, filmnya. Eh, tapi, siap-siap juga buat
adegan kekerasan di dalamnya yang cukup sadis. Anyway, have a good time, fellas!. :D
Comments
Post a Comment