Movie Review - Manusia Setengah Salmon (2013)
Hidup
penuh dengan ketidakpastian, tetapi perpindahan adalah salah satu hal yang
pasti
gambar diambil dari sini |
Apa yang
terpikir di benak kalian ketika mendengar judul film ini? Well, awalnya aku gak
ngeh ini film Raditya Dika, aku mengira ini film drama serius bukan drama
komedi. Ya, beberapa kali aku menonton film Dika (termasuk yang terbaru: Malam
Minggu Miko), masih ada satu atau dua hal yang menurutku kurang halus dari film tersebut.
Adapun hal yang kurang halus itu dari segi acting atau peran, music/suara,
serta jalan cerita. Beberapa filmnya terasa mentah walaupun unsur komedinya keren
banget dan gak norak.
Namun
ketika kamu menonton Manusia Setengah Salmon, aku merasa ini film Dika yang
terbaik. Semua terasa pas, lumayan halus, dan oke sebagai film layar lebar.
Film ini sebenarnya tayang pada tahun 2013. Namun aku-nya saja yang baru
nonton. Itu pun gratisan di tivi. Haha, iya ada salah satu stasiun tivi swasta yang
menyangkan kembali film ini. Dan, ya, gak rugi nontonnya.
Jalinan
cerita di film ini rada padat dari yang biasanya. Di film ini, Dika dan
keluarganya akan pindah ke rumah baru. Sebenarnya dia gak mau pindah, karena
rumah tersebut memiliki banyak kenangan tentang masa kecilnya. Namun satu dua
alasan, membuatnya menyetujui rencana keluarga untuk pindah rumah. Dika
memandang kalau pindahan rumah itu sama halnya dengan move on dari mantan,
punya supir baru, menulis buku dengan kisah yang baru, plus berganti peran
antara orangtua dan anak. Semua digambarkan dengan ringan namun padat dan
mengasyikan.
Ya, lumayan seru menonton film ini. Aku pun jadi berpikir untuk membeli bukunya. Haduhh, tiba-tiba terbayang dengan tumpukan buku yang harus segera dibaca. Susahnya mengatur waktu dan diri sendiri ini. Oke, skip. Review ini mulai meng-gaje! See ya on next post.
Comments
Post a Comment