Matanya Untukku
Aku berdiri di tepian sungai. Aliran angin
menerpa dan memainkan ujung-ujung rambutku. Airmataku jatuh setiap teringat
kepedihan di dua minggu yang lalu. Bersama angin dan kesendirian, aku berharap
kepedihan ini pergi.
Ketika matahari hampir sampai di tepi
horizon, ku hapus air mata yang tersisa dan berbalik ingin kembali ke rumah.
Dan di saat itulah ku lihat dia. Lelaki yang telah ku kenal lama sekali, sejak
masa kanak-kanak. Dengan matanya yang dalam, dia masih saja melihatku dengan cara
seperti itu. Memandang jauh ke dalam mataku, begitu intens, tanpa mencoba
berkedip. Air mukanya masih sama, menyimpan keraguan dan bingung ingin
bertindak seperti apa. Tetapi matanya, sejak dulu, telah berbicara banyak.
Berbicara dengan bahasa yang saat itu belum mampu ku mengerti.
Yang ku tahu, sejak masa kanak-kanak, telah
empat kali dia memandangku seperti itu. Biasanya ketika aku pergoki, dia akan
terkejut sebentar lalu memalingkan muka. Tapi kali ini dia mendekatiku. Lalu
ketika aku dalam jangkauannya, dia merangkulku.
“Jangan menangis. Lelaki brengsek itu tidak
pantas kau tangisi. Aku selalu memandangmu dari dulu. Dan aku suka memandangimu
seperti itu, saat kau tertawa atau tersenyum renyah. Berhentilah menangisinya.
Kumohon.”
Kata-katanya merayap hangat ke hatiku. Aku
balas merangkulnya. Bersamaan dengan itu, matahari pun tenggelam di ufuk barat.
Monday Flash Fiction. Prompt #49: In the Eye of You. 200 kata. Gambar diambil dari sini |
Nice :)
ReplyDeletehaha..trimakasihh aninn..:)
DeleteEhem,akhirnya ada yg ceritanya happy ending juga:)
ReplyDeleteIyya..kalii nii hepi ending gitu. Habis ksulitan ada kmudahan, haha. Trimakasih yaa uda mampir..:)
Deletei like B)
ReplyDeleteThankyou :)
Deletekerennnnnn :D
ReplyDeletealhamdllh..trimakasih..:)
DeleteNice. Manis. :D
ReplyDeleteMeski happy ending, sebenernya bisa dibikin lebih nendang lagi. Opening masih kurang ringkas. Bisa dipersingkat lagi.
Atau dibikin begini, di opening ceritakan ttg lukanya.
Pokoknya dibikin luka berdarah2, lalu datanglah yg suka memandangi yg diam2 itu. Jadi twist deh ^^
Happy ending deh :))) hihihi...
Sekadar saran sik...
Ohh..oke deh Kak Carra. Makasih ya sarannya kak. :))
Delete