PERSONAL KALEIDOSKOP 2023

personal keleidoskop 2023

Penduduk Bumi termasuk saya telah melewati pergantian tahun. Biasanya Pandoraque membuat catatan kaleidoskop personal seperti ini dalam bentuk per bulan. Namun tahun ini saya ubah. Tidak fokus dalam hitungan bulan namun lebih ke event tertentu yang spesial yang dialami di tahun tersebut.

Tahun 2023 lalu ada dua peristiwa yang berkesan yang pengen saya jadikan catatan di blog ini. Ya hitung-hitung buat dokumentasi pribadi.

Ulang Tahun Eriz

Eriz ulang tahun yang pertama di tahun ini. Sebagai Mama rasanya campur aduk. Kehadirannya memberikan perubahan dalam hidup ini terutama dalam hal perspektif dan kebiasaan.

Dalam mengasuh Eriz ternyata secara tidak langsung juga turut mengasuh inner child di dalam diri sendiri. Jadi berasa double kerjanya dan lebih capek. Namun disisi lain, dengan begitu saya seperti mendapat kesempatan untuk membentuk diri baru yang insya Allah lebih baik sehingga Eriz pun diharapkan bisa mendapat yang terbaik dari saya.

makan siang bareng di Kampung Kecil (foto: dok. pribadi)
 
Di hari ultah Eriz, Papa Ez masih di Bandung. Nenek Mayang inisiatif mengajak makan-makan keluarga di resto Kampung Kecil. Semua berkumpul dan Eriz mendapat kue pertamanya, haha.

Maksudnya dibelikan. Belum dibolehkan untuk icip-icip. Soalnya masih satu tahun dan kuenya manis banget. Tipikal kue buat konsumsi orang dewasa.

Yang jelas Eriz dapat kado. Nenek membelikan baju, celana, sepatu, hingga topi. Lengkap dari kepala sampai kaki. Terimakasih Nenek.

Liburan ke Bandung

mengunjungi masjid al-jabbar saat liburan ke bandung (foto: dok. pribadi) 

Satu hal yang tidak terlupakan di tahun ini adalah liburan ke Bandung. Ez memanfaatkan jatah WFH agar bisa menghabiskan waktu bersama. Jadi diatur lah sedemikian rupa sehingga bisa tinggal bareng selama kurang lebih dua bulan. Pembagiannya sebulan di Bandung dan sisanya di Jambi.

Berangkat ke Bandung pertengahan November. Ez telah sewa apartemen selama sebulan di jalan Asia-Afrika. Dengan segala suka dukanya melewati waktu di Bandung, bersama sebagai sebuah keluarga merupakan pengalaman yang berharga.

Alhamdulillah, Eriz tidak sakit ataupun rewel (banget). Dia beradaptasi dengan baik. Pastinya dia ada rasa rindu dan tetap ingat dengan keluarga di Jambi.

Justeru Mama dan Papanya yang sempat tepar. Saya sempat kena diare. Perut melilit sekali. Serta sempat pula satu kali berasa kliyengan seperti mau jatuh sakit. Alhamdulillah bisa segera pulih.

Omong-omong, Bandung surga kuliner banget ya. Rasanya pengen cobain aneka kuliner di sana. Seperti gak ada habis-habisnya. Kreatif banget mengolah makanan jadi jajanan. Kalau tidak ingat budget ya udah bablas, wkwk.

Penutup

Singkat banget ya postingan ini. Jadi kepengen dipanjang-panjangin, wkwk. Tapi bahas apalagi ya? Apakah ini bisa dibilang sebuah kaleidoskop? Ya sudahlah. :D

Comments

Popular posts from this blog

Tidaakk!!

Apa yang bisa dilakukan di Hago Farm

Pohon Sukun Meranggas