Hujan Akhir Tahun

dokumen pribadi

Aku perhatikan perubahan cuaca dimulai sejak malam tahun baru lalu. Udara yang biasanya hangat mulai terasa dingin. Saat memastikan pintu rumah terkunci malam itu, kaki dan wajahku terasa sejuk seperti ada angin yang menyusup dari celah-celah pintu yang renggang. Melalui kaca, aku melihat daun dan ranting bagian atas pohon di depan rumah seperti liar menari ke kanan dan kiri. 

Terbangun di pagi pertama 2021, suara hujan memenuhi telinga. Hujan yang deras disertai angin kencang, aku jadi berpikir apakah ini yang disebut badai. 

Tampaknya "hujan akhir tahun" sudah mulai turun di Batam dan sekitarnya. Aku tidak tahu apa sebutan sebenarnya untuk tipe hujan seperti ini dan apa yang menyebabkannya. Angin manakah yang sedang bergerak dan awan dari manakah yang membawa berton-ton air ini. Apa mungkin awan-awan dari laut di sekitar Batam? Entahlah. Intinya, mari kita sebut saja ini dengan “hujan akhir tahun,” meski kali ini terjadi di awal tahun, sih. #maksa :D 

Ini kali kedua bertemu hujan seperti ini. Tahun 2019 lalu terjadi sekitar pertengahan Desember dan intensitas hujan yang tinggi berlangsung hingga ke akhir bulan. Kali ini tampaknya bergeser sedikit waktunya. 

Sejak malam tahun baru hingga dua hari kemudian, hujan masih turun, seperti tanpa jeda. Kaca-kaca sudah berembun. Lantai terasa dingin saat ditapaki. Di beberapa bagian dinding sebelah dalam rumah sudah mulai basah dirembesi air hujan. 

sumber: harianhaluan.com

Salah satu dampak cuaca ekstrem ini, ada sebuah kapal tongkang menabrak rumah warga di sebuah kawasan bernama Tanjung Uma. Kapal sebesar tongkang biasanya ditambatkan agak jauh dari pantai. Tampaknya (mungkin pengaruh angin dan air pasang) kapal tersebut terlepas tambatannya dan hanyut ke permukiman warga di pinggir pantai. 

sumber: www.climate4life.info

Rumah tersebut hancur karena tentunya bobot kapal sangat berat. Nelayan setempat melaporkan jika kecepatan angin saat itu mencapai 41 knot (sekitar 76 kph). Namun syukurlah tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. 

Udara dingin dan cuaca ekstrem seperti ini mungkin bukan masalah bagi beberapa orang. Namun baru dua tahun terakhir aku merasakan cuaca seperti ini. Oleh karena itu aku belajar beberapa hal dari kejadian atau kondisi cuaca seperti ini.

Pertama, jika sudah masuk jadwal badai dan tanda-tandanya sudah muncul, segera stok makanan yang cukup untuk beberapa hari kedepan. Saat hujan turun terus menerus selama berhari-hari, akan sulit untuk berpergian keluar rumah membeli bahan makanan. Kedua, jangan malas mencuci pakaian. Apalagi jika tidak memiliki mesin pengering di rumah dan hanya mengandalkan cahaya matahari. Stok pakaian bersih juga bisa menipis. Ketiga, jaga kesehatan tubuh. Usahakan tetap sehat meski udara menjadi lembab dan dingin. Gunakan alas kaki atau kaos kaki bila diperlukan. 

Hingga saat ini hujan masih turun beberapa kali seminggu. Langit sering tampak kelabu namun tidak begitu pekat. Sudah mulai ada titik terang. 

Submitted to: 
One Day One Post 2021 – Indonesian Content Creator (433 kata)

Comments

Popular posts from this blog

Tidaakk!!

Apa yang bisa dilakukan di Hago Farm

Pohon Sukun Meranggas