Rekap Bacaan Maret 2016

Ah, sudah lama aku absen membuat rekapan buku yang telah kubaca dan review di sini. Tapi sebagai gantinya, aku sudah semakin aktif di blog bukuku yaitu bukulova.blogspot.com. Meski demikian, aku akan tetap meneruskan membuat rekapan buku di Pandoraque. Kalau recap di Bukulova aku mengutip blurb dan sedikit cerita soal penulisnya, di sini aku akan menampilkan pendapatku mengenai buku tersebut. Satu paragraf kesimpulan untuk satu judul buku. Lumayanlah, mana tahu postingan ini bisa bikin rame blog bukuku itu, haha.

Baiklah, selama Maret lalu, aku berhasil membaca lima buku fiksi. Genrenya random. Ada fantasy tapi kebanyakan misteri dan thriller. Kebanyakan tentang menguak kejahatan dan main detektifan gitu, hehe. Tapi aku juga sempat membaca kumpulan cerpen sastra karangan anak bangsa. Okelah, mari kita simak, yuk. Mana tahu ada buku yang kalian mau baca. Mudah-mudahan infonya memadai. Dan pastinya kalau mau tahu lebih lengkap, silakan kunjungi Bukulova atau simpelnya klik saja judul buku di bawah ini. :D


sumber

Reruntuhan Musim Dingin merupakan kumpulan cerpen beraroma sastra yang mengangkat tema mengenai cinta. Ada banyak ragam cinta yang disajikan dan semuanya menarik. Aku menikmati suguhan 22 cerpen yang dikemas dalam kumcer ini. Ada beberapa ke-khas-an yang kutemui dari buku ini diantaranya soal tema yang juga banyak mengikutkan unsur alam. Kemudian mengenai nama karakter dan ada satu nama yang paling sering digunakan yaitu Nalea. Pun di banyak cerpennya di buku ini, penulis sering menyisipkan kutipan dari lirik lagu. Lebih lanjut, menikmati sastra diantara TBR fiksi lainnya membawa suasana berbeda dan sedikit mencerahkan. Ada banyak sekali kalimat yang menarik. Hampir bisa ditemukan di setiap cerpen. Bagi yang penasaran, silakan langsung baca buku ini dan langsung rasakan sensasinya. Pasti lebih berasa karena suasananya akan lebih terbangun.


sumber

Menurutku buku yang tebalnya 664 halaman ini terasa ramah dan kekeluargaan. Selain memang temanya tentang keluarga dan ketegaran menghadapi hidup, seri klasik ini juga sarat akan nasihat baik. Membaca buku ini terasa seperti membaca biografi penulisnya yang memang agak mirip-mirip jalan ceritanya. Singkatnya ini kisah yang sederhana, semacam biografi singkat tentang kehidupan seorang anak dan keluarganya di wilayah kumuh Brooklyn. Mereka menjalani hari demi hari dan tetap bertahan sembari menjaga mimpi-mimpi mereka. Buku ini asyik dibaca saat ingin membuat pikiran rileks atau bagi yang rindu dengan keluarga tercinta. Hanya ada sedikit typo dan terlepas dari itu semua, aku memberi rating “Better (2 dari 3)”. Pace-nya memang sedikit lambat, namun ini buku yang hangat dan manis. Seperti menyantap secangkir kopi panas dan sepotong donat di pagi hari yang tenang. Cobalah. :D


sumber

Salah satu seri klasik dari detektif berkepala bulat telur, Hercule Poirot. Death on the Nile menyuguhkan misteri kasus pembunuhan yang terjadi di atas sebuah kapal yang tengah melintasi sungai Nil. Mungkin satu-satunya kesulitan saat membaca kisah ini adalah mengingat nama para tokohnya. Kapal yang menjadi latarnya adalah kapal wisata. Dan tentu untuk membuat cerita detektif menjadi menarik, boleh jadi dengan para tokoh yang berseliweran di samping tokoh utama. Tidak ada lembaran khusus yang berisi daftar nama tokoh yang bisa membantu. Namun, terlepas dari hal tersebut, memutuskan untuk membeli seri Poirot yang ini memang tepat. Setidaknya itu terjadi kepadaku. Susah melepaskan buku ini ketika sudah mulai. Aku terkesan soalnya. Silakan kalian coba baca, ya.


sumber

Ini seri kedua dari serial Hannibal Lecter karangan Thomas Harris. Tidak masalah langsung melompat ke buku kedua. Cerita di dalamnya masih bisa berdiri sendiri. Tokoh Hannibal Lecter-lah yang menjadi benang merah di setiap seri. Di seri ini, penulis masih memberikan deskripsi mengenai Hannibal yang lengkap. Pembaca kurasa bisa menangkap jika Dokter yang satu ini memang super jenius dan super gila. Bagiku buku ini menarik. Bikin deg-degan dan penasaran. Aku takut tapi sekaligus ingin tahu kelanjutannya. Ketika sampai di akhir buku, ada twist yang tak terduga. Aku sempat lompat beberapa halaman karena adegannya bikin jantungku berdegub lebih cepat. Bagi kalian yang suka thriller, tidak boleh melewatkan buku ini, ya. :D


sumber

Ini adalah buku kedua Neil Gaiman yang telah selesai kubaca. Sebelumnya aku membaca karangannya yang berjudul Stardust atau jika diterjemahkan menjadi Serbuk Bintang. Sama halnya dengan Stardust, bukunya kali ini juga bergere fantasy. Overall, aku menyukai buku ini. Mulai dari packaging hingga jalinan kisah di dalamnya. Satu-satunya hal yang agak membingungkanku ada di bagian awal buku.  Tapi kusarankan agar terus baca. Cerita akan membaik dan terus membaik setelah halaman 30-an. Dan meski ada kata pemakaman di sini, buku ini sama sekali tidak menakutkan. Malah para hantu penghuninya bersahabat dan kekeluargaan sekali. Yuk, ikutan baca. :))

Yap, itulah kelima buku yang telah kubaca Maret lalu. Mudah-mudahan membuat kalian pensaran dan ikutan baca, haha. And, yea, aku belum tahu apa yang akan dibawa oleh April. Semoga ada lebih banyak buku yang kubaca dan ku-review namun tetap bervariasi. Sampai rekapan berikutnya, ya. Insha Allah. :D

Comments

  1. Tulisannya bagus-bagus, anak sastra kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih. Bukan anak sastra. Ini karna hobi. :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tidaakk!!

Apa yang bisa dilakukan di Hago Farm

Pohon Sukun Meranggas