Movie Review - The Raid 2 "Berandal" (2014)

“Saya bukannya nggak percaya sama kamu, tapi saya memang nggak percaya sama siapa-siapa.”

Rasanya sudah lama sekali tidak main-main ke Cinema 21 lagi. Terakhir aku ke sini sekitar awal Januari 2014 lalu. Saat itu, film yang kutonton adalah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (TKVDW). Film percintaan yang kaya budaya plus mengharu biru. Dan yeah, kali ini aku ke sini untuk menonton film yang berkebalikan dengan TKVDW. Ini film brutal abis. Kecap alias darah berserakan, dimana-mana.

Well, sebenarnya ada Captain America: Winter Soldier di Teater 1. Namun entah kenapa aku -yang sebenarnya tidak suka adegan sadis-  milih untuk nonton The Raid. Rasa penasaran akan buah karya bangsa yang satu ini kuat banget aku rasain, walaupun aku harus berulang kali nutupin mata pakai telapak tangan tiap adegan sadis (baca: digorok, ditusuk, dibacok, dan sejenisnya). Man, unfortunately, this film is totally worth it to watch. This is it, The Raid 2: Berandal.

sumber pinterest

Kisah di film ini bermula dari ajakan Bunawar (Cok Simbara) kepada Rama (Iko Uwais) untuk menyelidiki siapa saja polisi korup yang bekerjasama dengan elit mafia di Jakarta. Sebenarnya Rama tidak lagi ingin terlibat dengan hal seperti ini, namun kematian kakaknya Andi (Donny Alamsyah) yang dibunuh oleh salah satu kelompok mafia tersebut, membuatnya ingin membalas dendam. Sehingga dia menyetujui ajakan Bunawar.

Untuk menyingkap siapa saja polisi korup tersebut, Rama menyamar menjadi Yudha dan masuk ke penjara. Dari situ dia harus menarik perhatian anaknya Bangun (Tio Pakusodewo), bos mafia Jakarta, yang juga lagi di penjara. Nama anaknya itu adalah Uco (Arifin Ilham). Uco ini tipe anak muda labil yang sensitif dengan kata "tidak dihargai" sehingga dia cenderung bertempramen kasar dan sibuk ingin membuktikan dirinya layak menjadi "Raja Mafia" (katakanlah begitu) yang harus ditakuti oleh semua orang.

Singkat cerita, Rama berhasil menyusup ke dalam kelompok Bangun. Sementara di lain pihak, kelompok Bejo (Alex Abbad) mengadu domba antara kelompok Bangun dan kelompok mafia Goto. Dia menggunakan Uco yang masih labil itu, sehingga akhirnya Uco tega membunuh Bangun, ayahnya sendiri. Di sinilah konflik sebenarnya. Kekacauan di kalangan para mafia. Dan Rama lah yang harus membereskan semuanya. Karena dia sudah lelah dan hanya ingin hidup dengan tenang bersama keluarga kecilnya di rumah.

Memang, awal film terasa lamban dan membingungkan. Sepertinya sutradara ingin menjelaskan dan memperkenalkan dulu konflik yang akan dihadapi Rama dan tokoh-tokoh yang dihadapinya. Namun pada akhirnya, film yang merentang panjang (150 menit) ini mampu tayang tanpa membuat penonton merasa jenuh atau bosan. Tidak ada yang meninggalkan kursi sejak film dimulai. Dan yah, film ini harus kita simak dengan baik jika tidak ingin ketinggalan ceritanya. :)

Dan asli, film ini banyak kejutan. Ada banyak tokoh-tokoh baru dengan rahasianya yang terkulik. Ada banyak konflik pribadi yang disajikan, misal kita akan mengenal lebih dalam tentang Mad Dog (Yayan Ruhian). Dan terlebih, ada banyak pertarungan yang tidak diduga-duga dengan koreografi yang wow.  Pertarungan yang penuh dengan muncratan darah, banjir darah banget deh. Hiii..

Oh ya, akting dari para pemeran di film ini pun total abis. Salut buat Arifin Putra dan Julie Estelle (memerankan Alice The Hammer Girl) yang telah berani memainkan karakter yang sangat amat berbeda dari film-film mereka sebelumnya. Pun salut untuk semua jajaran pemain lainnya yang telah membuat film ini makin hebat.

Intinya, film ini memang patut di apresiasi. Suatu kemajuan besar untuk industri perfilman di Indonesia. Naskah ceritanya yang jauh lebih baik dari seri sebelumnya. Pun dari teknik pengambilan gambar dan editing yang keren, koreografi pertarungan yang oke punya, akting yang wow, sampai dengan musik yang pas di tiap adegannya. Film ini benar-benar melampaui film sebelumnya. Bravo. Thumbs up for The Raid 2.

Comments

  1. The appropriate tittle is "The Blood of Berandals". :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tidaakk!!

Apa yang bisa dilakukan di Hago Farm

Pohon Sukun Meranggas