Cerita tentang Anak Kucing

sumber google image

Ini cerita tentang kucing. Kali ini tentang seekor anak kucing. Entah kenapa di bulan ini aku selalu saja melihat kucing. Yang paling aneh dari cerita ini mungkin aku jadi tahu kalau ada juga induk kucing yang berwajah sedih dan seperti mau nangis karena tidak bisa menyusui atau merawat anaknya. 

Jadi, semua ini berawal dari induk kucing tersebut yang meninggalkan anaknya di atas atap kamar mandi rumahku. Mengapa di atap rumahku? Itu karena memang induk kucing tersebut sering meminta makan di rumahku. Jadi mungkin dia sudah menganggap rumah ini tempat yang aman untuknya dan untuk anak-anaknya.
Anak kucing tersebut masih lemah, buta dan hanya bisa merangkak karena dia baru lahir atau masih baby gitu. Awalnya aku sekeluarga mengira kalau dia akan baik-baik saja di atas atap kamar mandi itu dan kami tidak ambil peduli hingga sampai suatu kali anak kucing itu terjatuh ke lantai kamar mandi itu. Hmm, itu pasti pengalaman jatuhnya yang pertama. Aku merasa kasihan melihatnya, lebih-lebih Bapak. Bayangkan saja, anak kecil yang bisa dibilang bayi itu jatuh dari suatu tempat dengan ketinggian lebih kurang 2,5 meter. Pasti menyakitkan. Tapi ternyata umur anak kucing itu masih panjang dan dia masih dapat bertahan hidup. Paling tidak sampai…

Akhirnya, Bapak berinisiatif untuk mencari kardus dan memindahkan anak kucing itu ke dalamnya. Bapak juga bilang kalau induknya datang ke rumah untuk minta makan, Bapak akan mengurung mereka di dalam kandang ayam kami. Intinya Bapak akan memaksa induknya itu untuk menyusui anaknya tersebut.

Dan suatu kali niat Bapak terwujud. Tapi entah mengapa dan bagaimana si induk kucing itu tetap saja tidak mau nyusuin anaknya. Dan baru pertama kali ini aku melihat dan tahu kalau seekor kucing juga bisa berwajah sedih. Beneran, wajah induk kucing itu menyedihkan banget. Seperti wajah seseorang yang mau nangis. Matanya bener-bener berkaca-kaca. Seolah-olah ada suatu alasan yang kuat banget yang membuatnya sangat tidak mungkin untuk menyusui anaknya itu. Akan tetapi sebagai seekor induk dia juga ngerasa tidak tega sama anaknya yang kehausan kayak gitu. Walaupun beberapa hari lalu sebelum Bapak ngurung mereka di dalam kandang ayam ntu, aku dan Bapak mencoba memberikan anak kucing itu minum air putih dan nyelimutin dia pake kaos kaki bekas tapi tentu aja itu belum cukup tanpa air susu ibunya.

Aku yakin sekali induk kucing itu tahu kalau anaknya itu sedang sekarat dan dia jadi sedih banget karena tidak ada yang bisa dia lakukan. Biar pun dia ada di dekat anaknya itu dan bisa menyentuhnya, tetapi induk kucing itu seperti terikat sama suatu hukum tertentu yang membuatnya terhalang untuk menyayangi dan menyusui anaknya. Tapi aku tetap saja sampai sekarang belum mengerti what it is exactly.

Dikarenakan tidak juga ada perubahan apa-apa dari perlakuan induk kucing itu ke anaknya, akhirnya Bapak mengembalikan anak kucing itu ke kardus lagi. Dia tampak seperti sudah tidak punya harapan lagi untuk sehat. Untunglah anak kucing itu tidak hidup lama dalam sakit. Malam hari itu juga akhirnya dia mati.

Kalau mau dibuat dramatis, seperti kata Bapak, kayaknya anak kucing itu bertahan hidup cuma untuk bertemu dan deket sama induknya. Selama 7 hari dari dia dilahirkan kalau aku tidak salah hitung. Malang banget anak kucing itu nasibnya. Tubuhnya sudah kaku waktu pagi-pagi aku dan keluarga melihatnya. Saat itu belum ada lalat disekitarnya dan kakinya lurus ke depan alias tidak bengkok.

Aku rasa itu memang jalan yang terbaik. Waktu dia masih hidup (lagi-lagi aku mendramatisir) aku hanya berharap dua hal. Pertama, semoga anak kucing itu dapat bertahan hidup sampai besar dan suatu kali ketika dia sudah besar, dia bertemu induknya lagi dan dia bisa bangga menunjukkan ke induknya kalau dia bisa eksis di dunia ini walaupun tanpa induk (fantasi aku banget). Akan tetapi melihat dia yang kehausan dan belum bisa makan apa-apa selain ASI induknya, serta kesepian, dan kedinginan, aku malah berharap agar dia segera "beristirahat dalam damai" jadi dia gak usah terlalu menderita di dunia ini.

Anak kucing yang mungkin masih berusia 7 hari dengan warna bulu putih bersih dan sedikit belang di kakinya itu telah terus berjuang bertahan hidup untuk bertemu dengan induknya. Aduh. Aku gak ngertilah kenapa aku jadi melankolis kayak gini. Aku hanya sedih saja melihat that kitty dan tetep gak ngerti kenapa induknya itu malah bersikap seperti itu. [07 Januari 2007]

Comments

  1. Sama gue juga gitu awalnya sih gk mau didekatin ma induknya setelah gue masukin dalam kardus pada waktu malam hari indukannya menjilati anak kucing yanv jatuh dari atap rumah saya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Syukurlah si induk masih mau. Seenggaknya ada kemungkinan anak kucing itu dirawat sama induknya.

      Delete
  2. Salut sama Bapak dan semua anggota keluarga..sy dapat postingan ini saat 1 kitten saya - rescuean juga terbanting keras dan lemas..sdh buru2 sy kasih 1 kuning telur ayam kampung dan sy Nadzar jika dia bertahan hidup akan sy pelihara sampai mati TDK sy free adopt kan - karena banyak banget kucing rescuean di rumah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih. Semoga kitten-nya bisa bertahan hidup ya.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tidaakk!!

Apa yang bisa dilakukan di Hago Farm

Pohon Sukun Meranggas